Rabu, 30 Januari 2013
Minggu, 27 Januari 2013
Senin, 21 Januari 2013
Judul pos
Sejarah Lahirnya Matematika
(Peranan
Matematikawan Islam untuk Dunia)
Oleh : Bambang Hidayat
Matematika pertama kali ditemukan di
Mesopotamia dan Mesir Kuno, ini dibuktikan dengan adanya artefak atau dokumen
mengenai matematika yang ditulis oleh juru tulis pada masa itu. Artefak yang
ditemukan pada zaman Mesopotamia telah mampu menunjukkan bahwa bangsa
Mesopotamia memiliki pengetahuan matematika yang luar biasa meskipun matematika
mereka masih primitif (belum disusun secara deduktif seperti saat ini).
Demikian halnya, artefak yang ditemukan di Mesir Kuno telah memberikan gambaran
bahwa bangsa Mesir Kuno telah memiliki pengetahuan matematika yang berkembang
pesat. Bangsa Mesir Kuno menyebut artefak tersebut dengan sebutan Papyrus Rhind
(diedit pertama kali pada tahun 1877).
Definisi Pangkat Rasional
Di dalam Matematika ada beberapa struktur yang perlu kita kita ketahui,
ialah aksioma (postulat), teorema (dalil), pengertian pangkal, dan
definisi. Kali ini kita akan membahas mengenai definsi. Di dalam
mendefinisikan suatu istilah, kadang kita kurang lengkap dalam
memberikan suatu batasan. Misal definisi persmaan kuadrat adalah
"Persamaan yang berbentuk
. Kadang-kadang kita lupa memberi batasan bahwa
.
Nilai Trigonometri dalam Kuadran
Matematika idetik dengan rumus, walaupun tidak semua matematika
berkaitan dengan rumus. Materi trigonometri adalah materi yang terkenal
sulit bagi siswa SMA, karena banyak sekali rumusnya. Dari pengalaman
saya mengajar trigonometri, kadang kita lebih gampang tanpa menggunakan
rumus dari pada menggunakan rumus.
Menetukan Nilai Trigonometri Di Kuadran II, III, dan IV Tanpa Rumus
Seperti yang kita ketahui di buku-buku matematika SMA untuk menentukan
nilai trigonomtri digunakan rumus tertentu, yang karena banyaknya kadang
bikin anak bingung. Lalu bagaimana cara menentukan nilai trigonometri
di kuadran II, III, dan IV tanpa menggunakan rumus?
- Tanamkan dahulu tanda positif/negatif di setiap kuadran.
. r nilainya selalu positif, agar Sin A nilainya postif maka y harus positif. y positif berada pada daerah atas. Dengan demikian Sin A positif di kuadran I dan II
. r nilainya selalu positif agar Cos A nilainya postif maka y harus positif. y positif berada pada daerah kanan. Dengan demikian Sin A positif di kuadran I dan IV
. Supaya nilai Tan A positif maka y dan x positif (kuadran I) atau y dan x negatif (kuadran III). Dengan demikian Tan A positif di kuadran I dan III.
- Sudut di kuadaran II nilainya kurang dari 180o. Yang dihitung adalah "kurangnya" dari 180o
- Sudut di kuadaran III nilainya lebih dari 180o. Yang dihitung adalah "lebihnya" dari 180o
- Sudut di kuadran IV nilainya kurang dari 360o. Yang dihitung adalah "kurangnya" dari 360o
Perhatikan contoh berikut:
Tentukan nilai dari:
- Sin 150o
- Cos 240o
- Tan 315o
Penyekesaian:
- 150o berada pada kuadran II, maka tandanya positif dan kurangnya 30o dari 180o. Jadi Sin 150o = Sin 30o = 1/2
- 240o berada pada kuadran III, maka tandanya negatif dan lebihnya 60o dari 180o. Jadi Cos 240o = -Cos 60o = -1/2
- Tan 315o berada pada kuadran IV, maka tandanya positif dan kurangnya 45o dari 360o. Jadi Tan 315o= - Tan 45o = - 1
Menerjemahkan Kata Atau, Dan, Bukan Pada Teori Peluang
Di dalam materi teori peluang kita sering menjumpai kata atau, dan ,
bukan. Kata-kata ini dapat kita terjemahkan ke dalam bahasa matematik
sehingga soal yang mengandung salah satu kata tersebut dapat
diselesaikan.
ATAU
Atau berarti gabungan, dengan rumus:
Bila A dan B saling lepas maka:
DAN
Dan berarti irisan dengan rumus:
Namun perlu diingat tidak selamanya soal yang mengandung kata dan diselesaikan dengan rumus di atas.
Perhatikan soal berikut ini:
Sebuah dadu dilambungkan sekali. Tentukan peluang munculnya mata dadu prima dan genap!
BUKAN
Bukan berarti komplemen dengan rumus:
sumber :http://www.mathzone.web.id/2011/10/menerjemahkan-kata-atau-dan-bukan-pada.html
Menyelesaikan Pertidaksamaan Irasional
Pertidaksamaan irasional adalah pertidaksamaan yang memuat tanda akar, misal
. Menyelesaikan persamaan irasional
memerlukan kehati-hatian, bila tidak kita kadang merasa yakin benar,
namun ternyata salah. Yang perlu diperhatikan adalah dalam hal memberi
batasan (syarat), baik batasan di bawah tanda akar maupun batasan ketika
mengkuadratkan kedua ruas.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
Contoh 1
Penyelesaian:
Syarat dibawah tanda akar adalah
Syarat untuk mengkuadratkan kedua ruas harus postif atau 0 (tidak negatif). Ruas kiri memuat akar berarti nilainya selalu positif atau 0. Ruas kanan harus
Kedua syarat ini kita interseksikan menjadi
Kuadratkan kedua ruas, maka pertidaksamaan menjadi:
Jadi
Karena syaratnya
Sampai di sini belum selesai. Coba perhatikan pertidaksamaan diatas! Ruas kiri yaitu
Jadi penyelesaiannya adalah gabungan dari
Contoh 2
Tentukan banyak penyelesaian bilangan bulat dari
Penyelesaian:
Syarat dibawah tanda akar adalah
Syarat mengkuadratkan adalah kedua ruas harus positif atau 0. Ruas kanan pasti positif atau nol. Ruas kiri
Kuadratkan kedua ruas menjadi
x2- 6x + 9 < x - 1
x2- 6x + 9 - x + 1 < 0
x2-7x + 10 < 0
(x - 2)(x - 5) < 0
2 < x < 5
Jadi penyelesaiannya adalah 3 dan 4. Batasannya adalah
Sekarang perhatikan pertidaksamaan di atas, yaitu
Menyelesaikan pertidaksamaan irasional harus memperhatikan batasan (syarat) yang perlu diberikan, yaitu batasan di bawah tanda akar dan batasan ketika mengkuadratkan. Kita sering melupakan mengenai batasan, sehingga penyelesaian suatu pertidaksamaan menjadi salah, walaupun sepertinya langkah-langkah penyelesaian tidak ada yang salah.
Sumber : http://www.mathzone.web.id/2011/12/menyelesaikan-pertidaksamaan-irasional.html
JANGAN ASAL MENGKUADRATKAN

Contoh 1
Selesaikan persamaan
!
Penyelesaian:
Sebelum mengkuadratkan kedua ruas, harus diperhatikan batasannya.
x + 6 >= 0 ekuivalen dengan x >= -6.
Kuadratkan kedua ruas, maka persamaan menjadi
x + 6 = x2
x2 - x - 6 = 0
(x + 2)(x -3) = 0
x = - 2 atau x = 3
Keduanya memenuhi syarat karena keduanya >= -6. Namun masih harus
kita cek keduanya dengan cara substitisikan ke dalam persamaan.
Untuk x = -2 didapat
Untuk x = 3 didapat
Yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan persamaan irasional adalah menguji jawaban yang telah diperoleh.
Contoh 2
Selesaikan pertidaksamaan
!
Penyelesaian:
Syarat di bawah tanda akar adalah x + 2 >= 0 ekuivalen dengan x >= -2
Syarat pengkuadratan adalah kedua ruas >= 0, ruas kanan pasti >= 0 (jadi tidak perlu diberi syarat). Ruas kiri x >= 0.
Kedua syarat, yaitu x >= -2 dan x >= 0 menjadi x >= 0
Kuadratkan kedua ruas, maka menjadi
Contoh 2
Selesaikan pertidaksamaan
Penyelesaian:
Syarat di bawah tanda akar adalah x + 2 >= 0 ekuivalen dengan x >= -2
Syarat pengkuadratan adalah kedua ruas >= 0, ruas kanan pasti >= 0 (jadi tidak perlu diberi syarat). Ruas kiri x >= 0.
Kedua syarat, yaitu x >= -2 dan x >= 0 menjadi x >= 0
Kuadratkan kedua ruas, maka menjadi
x2 > x + 2
x2- x - 2 > 0
(x + 1)(x - 2) > 0
x < -1 atau x > 2.
Karena syaratnya x >= 0 maka penyelesaiannya hanya x > 2.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah jangan asal mengkuadratkan kedua ruas persamaan atau pertidaksamaan irasional. Perlu diperhatikan adalah pemberian syarat-syarat yang diperlukan.
Sumber : http://www.mathzone.web.id/2011/12/jangan-asal-mengkuadratkan.html
Sumber : http://www.mathzone.web.id/2011/12/jangan-asal-mengkuadratkan.html
Langganan:
Postingan (Atom)